Video Bersponsor: Mari Cuci Tangan


Video Bersponsor - Waktu gue kira-kira berumur tujuh tahun, biasanya anak berusia demikian sedang menikmati masa-masa bermain di alam terbuka.  Begitu juga gue, sewaktu gue berumur tujuh tahun banyak permainan yang gue coba, seperti bermain sepatu roda, petak umpet, layang-layang, sampai bermain kelereng.

Biasanya gue bermain di tanah lapang berpasir bersama teman-teman seumuran, kami tertawa disana, berlari-larian, dan bersenang-senang.  Aktifitas bermain menjadi nomer satu waktu gue masih berumur sekolah dasar.  Dan permainan yang paling gue senangin itu bermain kelereng, percayalah gue paling hebat bermain kelereng waktu masih anak-anak, sampai sudah tua sekarang gue juga masih jago, sangking jagonya sekarang gue kemarin baru aja nyentil kelereng dan mendarat di mata temen gue lalu dia masuk rumah sakit. *abaykan*


Selain pengalaman nyenengin waktu bermain kelereng, ada juga pengalaman yang gak mungkin gue lupakan dari bermain kelereng.  Bukan... bukan karena biji kelerengnya gue telen.  Jadi pada suatu sore musim panas, gue bermain kelereng sama beberapa temen gue di lapangan deket rumah yang berpasir, tempat ini menjadi pilihan bermain kelereng karena cocok untuk bermain kelereng.  Hari itu gue menang banyak, kira-kira satu kantong kresek item kecil dipenuhi sama biji kelereng gue.

Sampai di rumah ternyata masalah datang.  Sore itu sehabis bermain kelereng gue sangat lapar, kebetulan gue nemu pisang goreng yang masih anget di atas meja ruang makan.  Karena sudah kelaperan gue langsung ambil beberapa pisang goreng dan bawa masuk ke kamar, di kamar gue makan pisang goreng yang masih hangat tadi dengan lahap tanpa basa-basi.

Kira-kira tengah malamnya perut gue mendadak sakit.  Entah apa yang terjadi gue juga gak tahu, rasanya melilit banget gue sempat mengira ini cuman masuk angin biasa, tapi lama kelamaan jadi sakit.  Gue berusaha bangun dari ranjang dan liat kalender, “Ahh perasaan gue baru dua hari yang lalu dapet (PMS).” #eh
Karena rasa sakit yang tidak tertahankan gue buru-buru ke WC, dan benar saja ternyata gue malah mencret-mencret gak beraturan, beruntung gak berhamburan dimana-mana itu pup.

Karena merasa sudah mendingan, gue keluar WC sambil memegang perut tidak berdaya ini dan ternyata di depan pintu WC ada Mama gue merhatiin.

“Dit kamu kenapa nak?” tanya Mama heran.

“Ini maa perut aku sakit banget,”

“Kamu abis jajan sembarangan ya...”

“engak maa mungk...” belum lagi selesai ngomong perut gue malah melilit lagi, bubur gue masuk WC lagi.

Dan malam itu, gue keluar masuk WC sampai... LIMA KALI, LIMA KALI, LIMA KAL! Sekali lagi LIMA KALIII!!! Bagus kan tanda serusnya ada tiga.

Besok paginya gue langsung di bawa Mama ke PUSKESMAS terdekat, dan setelah diperiksa ternyata gue positiv hamil diare.  Usut punya usut ternyata yang menyebabkan ini pisang goreng, bukan... bukan salah pisangnya, tapi karena salah gue sendiri lupa cuci tangan sebelum makan pisang goreng.

Gue lupa cuci tangan, karena sebelumnya habis main kelereng, tangan gue masih kotor sama tanah, kemungkinan besar tangan gue di tempelin sama bakteri, jamur, atau cacing.  Melalui pisang goreng yang gue makan tadi bakteri, jamur, atau cacing itu masuk.  Dan saat itu gue sadar, betapa pentingnya cuci tangan sebelum makan, dan lebih bagus lagi kalau cuci tangan pakai sabun untuk membunuh kuman, bakteri, atau cacing yang menempel di kulit kita.

Dan sabun pembersih kuman paling bagus adalah Lifebuoy.  Sehabis dari PUSKESMAS dokter menyuruh gue untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah dengan sabun lifebouy.

Ngomong-ngomong diare kalian pernah punya pengalaman gak enakin penyakit satu ini?

Busettt ada yang bisa kayak gini?

India adalah salah satu Negara yang paling sering terkena penyakit diare, dan penderitanya rata-rata anak berusia lima tahun.

Darahnya mulai turun kayaknya.

Siapa yang mau ikut siapa...


Beberapa waktu lalu tim kesehatan, bertemu dengan Gondappa seorang bapak yang tinggal di daerah Thesgora, yang melakukan atraksi berjalan dengan menggunakan tangannya untuk merayakan ulang tahun putranya pertamanya yang ke lima.





Tim Lifebouy menemukan hal yang tidak bagus, banyak sekali anak-anak yangmeninggal di usia ke lima di daerah ini karena penyakit diare, setelah diselidik ternyata kurangnya pemahaman akan mencuci tangan menjadi penyebab diare tersebut.


Mari bersama-sama kita jaka kesehatan melalui hal yang kecil, yaitu mencuci tangan menggunakan sabun Lifebouy.

Postingan disponsori oleh Lifebouy.


Comments

  1. Dapat sponsor dari lifebuoy ya?

    ReplyDelete
  2. @other gak kok :D

    @retno siip thank eaaa qaqaa

    ReplyDelete
  3. ini komentar tak bersponsor.. :p

    ReplyDelete
  4. @massukron jiaahhhhh

    @audrey pake apa cucinyaa? jgn pke deterjen yaaa

    ReplyDelete
  5. Pake lifebuoy bikin wajah ganteng dan otak jenius.....

    (komen kayak gini, kali aja dihubungi pihak lifebuoy terus dikasih duit sejeti.... )

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima Kasih sudah membaca dan berkunjung, mari berkenalan : Profile Penulis