Jumat Kelabu 23 Mei 1997 Banjarmasin (Kerusuhan Banjarmasin)


Bismillah…

Setiap kota punya sejarah, setiap waktu pasti ada cerita. Ya, tepat hari ini kawan 23 Mei 2014, 17 tahun yang lalu Banjarmasin, kota tercinta ulun mengalami peristiwa hebat. Peristiwa dimana kerusuhan melanda kota ulun, dimana hari itu benar-benar menjadi kelabu, tepat di hari jumat ini.

Di tulisan kali ini, dimana tepat pula hari jumat 23 Mei 2014, ulun akan membagikan cerita tentang apa yang terjadi saat itu di Banjarmasin. Tulisan ini ulun buat untuk mengenang kembali peristiwa yang sangat mengerikan di Banjarmasin, dan semoga tidak terlalu lagi. Amin

Mungkin sebagian dari kalian masih ingat kejadian kerusuhan di Jakarta pada tahun 1998? Dimana kerusuhan terjadi, kerusakan, pemerkosaan, penjarahan, dan lain sebagainya. Banjarmasin sudah mengalami hal serupa lebih dulu, tepatnya 23 Mei 1997, dimana dikenal sebagai peristiwa “Kerusuhan Banjarmasin” atau “Jumat Kelabu”.

Awal peristiwa ini terjadi saat hari dimana menyusul kampanye Golkar pada hari terakhir putaran kampanye PPP menjelas pemilu 1997. Mulai sekitar pukul 09.00 WITA, kegiatan kampanye sudah semarak, warna kuning ada di mana-mana. Golkar membagi-bagikan saputangan bergambar beringin dan bekal nasi bungkus, masing-masing berjumlah 10 ribu buah. Sasaran kampanye ini ialah para buruh, tukang becak, tukang ojek. Pada sekitar pukul 11.00 WITA kampanye membagi-bagi nasi bungkus dan sapu tangan usai dengan tenang.

Pada sekitar pukul 12.00 WITA atau tengah hari, umat Islam menjalankan ibadah salat Jumat. Sewaktu ibadah berlangsung, sebagian massa kampanye Golkar, yang umumnya terdiri dari anak-anak muda dan remaja, masih berkampanye. Mereka berputar-putar keliling kota dengan menaiki sepeda motor. Banyak di antara sepeda motor itu knalpotnya dicopoti, dan suara raungan mesin motor dirasakan sangat mengusik ketenangan mereka yang sedang bersembahyang.

Puncaknya, ketika arak-arakan sepeda motor tersebut melewati Masjid Noor di Jalan Pangeran Samudera. Masjid ini terletak di daerah basis PPP. Menurut sumber dari Tim Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) cabang Banjarmasin yang melakukan investigasi ke lapangan, ketika massa yang akan berkampanye itu melintas, jamaah salat Jum'at yang luber sampai ke jalan itu masih sedang berdoa. Sebenarnya Polantas sudah berusaha menghadang massa Beringin. Namun Satgas Golkar bersikeras untuk melewati jalan itu. Alasan mereka, salat Jumatnya tinggal membaca doa. Kemarahan jamaah dengan cepat menyebar seusai sembahyang Jumat dan sampai ke telinga penduduk di berbagai sudut Banjarmasin lainnya.

Usai salat Jumat, terjadilah kerusuhan di depan kantor DPD Golkar Kalsel. Kabar itu segera tersiar dan massa berdatangan tanpa bisa dibendung. Mereka akhirnya bentrok dengan Satgas Golkar, yang rata-rata berasal dari organisasi Pemuda Pancasila dan FKPPI. Karena massa terlalu banyak, Satgas Golkar terpaksa mencari jalan selamat. Tapi akibatnya, ada enam mobil peserta kampanye Golkar yang dibakar.

Di depan kantor Banjarmasin Post, dari arah timur ribuan massa menyerbu dengan membawa senjata aneka macam. Mereka berlari-lari ke arah lapangan Kamboja, tempat kampanye Golkar akan dilangsungkan. Di sepanjang jalan, semua bendera, spanduk, umbul-umbul Golkar diturunkan dan dibakari. Di sana, mereka bergabung dengan massa penyerbu yang mula-mula muncul di pinggir lapangan. Panggung kampanye pun diserbu dan dirobohkan. Kaum penyerbu bertarung dengan dua puluh ribu massal Golkar yang sedang berkumpul di sana. Para petugas keamanan tidak mampu mengendalikan pertarungan dengan kekerasan tersebut. Sebuah rumah ibadah (Gereja HKBP) yang terletak di dekat kantor Banjarmasin Post mulai terbakar. Mobil pemadam kebakaran yang berusaha mencegah menjalarnya api ke gedung Banjarmasin Post terpaksa pergi karena petugasnya dikalungi clurit oleh massa. Namun api tidak jadi melalap kantor Banjarmasin Post.



Sebagian massa menyerbu Hotel Istana Barito. Di sana, mereka berhadapan dengan ribuan massa Golkar yang berkumpul di depan hotel, sedang bersiap-siap untuk kampanye sore itu. Dari arah barat, tiba-tiba muncul ribuan massa lain, sebagian mengenakan kaos hijau dan atribut PPP. Dengan senjata tajam dan apa saja, mereka menyerbu massa di depan hotel. Mobil-mobil yang kebetulan ada di sana hancur luluh lantak, kaca-kaca hotel pecah dilempari batu.

Mulai pukul 15.00 WITA, listrik padam, menambah suasana mencekam. Kerusuhan meningkat. Sebagian besar tamu Hotel Istana Barito masih berada di dalam kamar mereka dalam kegelapan. Tiba-tiba satpam hotel menggedori pintu-pintu kamar dan berteriak, kebakaran! Para tamu pun berhamburan ke luar, menyelamatkan diri masing-masing. Dengan cepat, kerusuhan menjalar ke mana-mana. Massa terus melakukan pengrusakan, sambil meneriakkan yel-yel PPP. Beberapa orang mengenakan atribut PDI. Suasana semakin kalut. Massa merusak dan membakar mobil-mobil pribadi yang ditemui di jalan raya mana saja dan menjarah isinya. Sebuha mobil meledak, setelah dibakar di jalanan. Di depan Plaza Mitra, beberapa mobil segera bergelimpangan, sebagian terbakar. Seorang wanita naik sepeda motor dengan hanya mengenakan BH di bagian atas, karena kaos Golkarnya dirampas massa. Di jalanan, batu-batu berserakan, pecahan kaca bertebaran di mana-mana.

Di jalanan, fasilitas umum dihancurkan. Massa juga merusak dan melempari ruko-ruko yang berderet di sepanjang Jalan HM Hasanuddin sampai Jalan A.Yani, di kawasan Sudimampir, Jalan MT Haryono, dan Jalan Pangeran Samudera.



Di dalam kompleks Plaza Mitra, dengan persetujuan dari manajemen di Jakarta, pimpinan TB Gramedia memutuskan untuk menutup toko dan karyawan diminta segera meninggalkan lokasi kerja. Semua pulang, dengan catatan tidak memakai atribut PPP mana pun. Di depan Plaza Mitra, petugas mulai menutup jalanan dan membuat pagar betis untuk melindungi kompleks pertokoan itu. Tetapi, ribuan massa tidak terbendung. Mereka merangsek ke depan, memecah pagar betis petugas, memcahkan kaca-kacaetalase, masuk ke dalam gedung, dan menjarah apa saja yang bisa diambil. Gas air mata yang disemprotkan petugas tidak mampu menahan mereka.

Hingga saat itu, Plaza Mitra baru dirusak, tetapi belum terbakar. Kemudian, sebuah sedan putih didorong dan ditabrakkan ke kaca etalase Toys Kids di lantai dasar, sebelum akhirnya mobil itu dibakar. Api segera menyebar ke seluruh gedung. Setelah Plaza Mitra terbakar, gedung-gedung lain segera menyusul. Malam itu, seluruh empat lantai gedung Plaza Mitra musnah terbakar. Sementara itu, kerusuhan tidak hanya menjangkau kawasan petokoan. Wilayah pemukiman penduduk pun mulai terkena. Kampung Kertak Baru Ulu, khususnya RT 10 yang dihuni 30 KK mulai dilalap api sejak pukul 16.35 waktu setempat. Kawasan pemukiman ini berlokasi di belakang Jalan Pangeran Samudera. Api mula-mula berasal dari kelenteng (rumah ibadah) Cina, yang segera menjalar ke rumah-rumah yang terletak di belakangnya. Api bahkan menjaalr ke asrama POM ABRI yang hanya terpisah oleh sungai selebar 3 meter dari Kertak Baru Ulu.



Sementara di tempat lain yakni di Jalan Veteran dan Jalan Lambung Mangkurat, pada waktu yang sama, sebanyak enam gereja dan satu tempat ibadat Konghucu (Klenteng) ikut dihancurkan. Rumah-rumah WNI keturunan Cina juga ikut dilempari batu. Bahkan ada keluarga yang akan menyelamatkan diri, setelah mobil penjemput datang, mobil tersebut dihancurkan kacanya. Terpaksa pemiliknya lari menjauh dari situ.

Juga ikut "digasak" massa adalah rumah bos klub sepakbola Barito Putra yang juga calon legislatif dari Golkar. Rumah itu disatroni massa dan dirusak. Kompleks Pamen ABRI pun ikut rusak -- barangkali karena penghuninya banyak yang menjadi calon legislatif Golkar.

Sekitar pukul 17.00 Wita, massa bergerak kembali ke arah DPD I Golkar. Tapi tidak langsung ke sana. Mereka mampir kembali di Jujung Buih Plaza. Genset Jujung Buih Plaza dibakar dan gedung 8 lantai tersebut akhirnya terbakar. Di sebuah hotel di gedung itu, Hotel Kalimantan, banyak artis yang mengikuti kampanye menginap, termasuk jurkamnya. Di hotel tersebut juga menginap Ketua Umum MUI Pusat KH Hasan Basri yang ikut rombongan kampanye. Disitu juga ada Gubernur Kalimantan Selatan dan Muspida. Tapi akhirnya mereka dapat diselamatkan. Namun tidak diketahui apakah di sana juga jatuh korban. Yang jelas, saat dilakukan penyelamatan banyak yang jatuh pingsan. Gubernur Kalsel Gusti Hasan Aman sendiri merasa sangat kaget dan seolah tidak percaya melihat ulah massa yang begitu brutal.


Karena massa terus mengamuk, pemadaman pun tidak berlanjut. Yang menyiram air kemudian lari dari kepungan massa. Banyak tabung gas meledak. Setelah disiram air, kemudian ditinggal lari menghindari amukan massa. Sejumlah sepeda motor tidak dapat diselamatkan dan ikut dilalap si jago merah.

Mulai sekitar pukul 18.00, bagian belakang gedung Anjung Surung mulai mengepulkan asap. Api membakar habis apotik Kasio yang terletak di belakang gedung ini. Barisan Pemadam Kebakaran tidak berdaya, karena mass amencegah dan mengancam mereka supaya tidak memadamkan api.


Namun secara ajaib, ketika seluruh api menelan gedung-gedung di sekitarnya, gedung Anjung Surung selamat. Petugas UGD RS Islam menyebutkan, hingga pukul 17.30 rumah sakit tersebut merawat 12 orang korban. Delapan di antaranya menderita luka bacok, empat sisanta akibat kecelakaan lalu lintas. Sementara RS Ulin menyeburkan, sedikitnya mereka merawat 20 orang pasien, termasuk Didik Triomarsidi, juru foto Banjarmasin Post. Didik dianiaya massa ketika meliput penghancuran gedung markas DPD Golkar.

Saat itu, orang-orang dari berbagai kampungpun mulai gelisah dan mulai melakukan pengamanan masing-masing. Mereka semua keluar rumah, menjaga setiap gang dan jalan-jalan masuk. Lengkap dengan senjata tajam, berupa mandau, samurai, dan clurit. Penjagaan dilakukan semalam suntuk, karena mereka mendengar isyu yang mengatakan bahwa Golkar akan mengadakan serangan balasan.

Pukul 20.30 Wita, massa beramai-ramai ke arah Supermarket Mitra, yang merupakan pusat pertokoan terbesar di Banjarmasin. Letaknya di Jalan Sumatra. Di gedung berlantai empat ini banyak terdapat toko-toko elektronik, komputer, diskotik, ruang pertemuan, show-room mobil mewah, toko buku Gramedia, KFC, Bioskop 21, dan sarana hiburan anak-anak. Massa berhasil masuk dengan menorobos blokade keamanan. Isi gedung dijarah dan dibawa lari. Gedung itu sendiri telah terbakar sekitar pukul 20.00 Wita, dan api menyala sampai pukul 09.00 keesokan harinya.

Massa terus mengamuk dan mengobrak-abrik isi gedung. Pada saat itu tersiar khabar bahwa pasukan keamanan diperbolehkan untuk menangkap dan menembak di tempat. Tapi pasukan keamanan tidak melakukan apa-apa. Akhirnya, massa yang lengkap dengan berbagai senjata tajam itu terus mengamuk. Pukul 22.00 Wita, 1000 orang pasukan bantuan datang dengan tiga pesawat hercules. Menurut laporan LBHN Banjarmasin itu, tidak diketahui dari mana mereka didatangkan. Pasukan kemudian bergerak mendekati Gedung Mitra Plaza. Mereka menghalau massa yang masih ada di gedung itu. Senjata menyalak. Namun pihak LBHN Banjarmasin tidak memperoleh informasi berapa korban yang jatuh di sana.

Pada malam harinya, jumlah gerombolan massa menyusut. Listrik masih padam dan seluruh kota dalam keadaan tetap gelap gulita, hanya diterangi kobaran api di mana-mana. Beberapa tempat diblokade petugas keamanan, namun gerombolan massa masih berkerumun di beberapa tempat. Mereka memasuki kawasan pemukiman, menyerang dengan clurit, klewang, Mandau, samurai, dan berbagai senjata lain. Beberapa rumah, kantor dan warung yang berdekatan dengan Banjarmasin Post masih menyala terbakar. Benar-benar mirip lautan api. Laporan awal menyebut, secara keseluruhan ratusan rumah dan toko hancur, sebuah gereja Katolik, sebuah bank, dan sebuah hotel ikut hancur. Sekitar 80 orang diberitakan luka-luka dan 50 orang ditahan.

Kemudian, sekitar pukul 23.00 Wita, massa menuju ke arah luar kota. Sasarannya adalah rumah-rumah calon legislatif Golkar. Karena terbetik khabar massa membawa formulir berisi Daftar Calon Tetap (DCT) Golkar. Ada empat rumah yang dibakar walau belum jelas apakah itu rumah caleg Golkar atau bukan. Juga menjadi sasaran adalah toko-toko Cina sepanjangan jalan, ikut dihancurkan dengan lemparan batu. Hampir semua toko di sepanjang Jalan A. Yani rusak berat dan api membumbung tinggi. Saat itu pasukan pun tidak lagi diam. Mereka mulai mengejar-ngejar massa.

Yang sangat tragis, sekitar pukul 24.00 Wita, seorang warga yang keluar rumah untuk melihat keadaan kelihatan tergeletak tertembak peluru. Meski begitu, masih menurut laporan Tim LBHN Banjarmasin, suasana di jalan-jalan masih ramai. Banyak orang yang sudah terlanjur keluar sulit pulang lagi ke rumahnya masing-masing. Karena jalan-jalan sudah diblokir oleh orang-orang kampung. Yang bukan warganya tidak diperbolehkan masuk dan melewati jalan tersebut.

Namun sekitar pukul 01.00 Wita dini hari (Sabtu, 24 Mei), massa bergerak ke luar kota. Karena semua jalan sudah diblokir oleh pihak keamanan. Suasana semakin tegang. Khususnya di pusat kota, semua listrik padam dan baru menyala pukul 09.30 pagi.


Kemudian pasukan keamanan, sekitar pukul 03.00 Wita, mengobrak-abrik Kampung Kelayan. Kampung ini merupakan kampung terpadat dan dikenal banyak preman. Ada 195 orang yang diamankan di kantor Polresta. Kondisi mereka babak belur dan hampir semua menjadi sulit untuk dikenali wajahnya. Sekitar pukul 04.00 Wita, masyarakat perumahan Beruntung Jaya yang semalam suntuk berjaga terus karena ada isyu akan diserang, bertahan masuk ke rumah, saat ada suara pasukan datang. Tak jelas berapa orang ditahan dari sana. Pukul 06.00 Wita, aparat keamanan, lebih kurang 5 truk, datang ke kampung Teluk Tiram. Di kampung itu, mereka memburu massa yang diperkirakan ada di kampung tersebut. Mereka dengan senjata lengkap di tangan berjaga-jaga terus di jalan-jalan utama. Setiap orang lewat yang kelihatan mencurigakan digeledah. Bahkan, yang terlihat menggunakan pakaian agak kumuh langsung dihentikan.


Hingga keesokan harinya, sabtu pagi, api masih menyala di kompleks Plaza Mitra. Seluruh lantai gedung tersebut masih belum bisa dimasuki. Tetapi bau sangit dan busuk menyengat hingga ke luar ruangan. Regu penyelamat belum bisa bertindak apa-apa karena gedung masih diselimuti api dan asap. Evakuasi baru bisa dilakukan sore hari ketika sebagian api sudah padama. Kapolda Kalsel memberikan laporan kepada Kapolri mengenai kemungkinan terdapatnya sejumlah mayat yang terbakar hangus di dalam kompleks pertokoan. Para pejabat daru Jakarta yang sedianya berkampanye, diterbangkan kembali dari Banjarmasin. Mereka termasuk Mensekkab Saadilah Mursyid dan KH Hasan Basri. Pangdan Tanjungpura Mayjen Namoeri Anoem mengumumkan berlakunya jalan malam di Banjarmasin, mulai pukul 8 malam hingga 5 pagi, selama lima hari massa cooling off kampanye, 24-29 Mei 1997.

Kalian harus tahu, Banjarmasin sebelum adanya kerusuhan, merupakan kota yang sangat maju, para investor berbondong-bondong datang ke Banjarmasin.

Banjarmasin lah yang punya Biskop dan Mall yang cukup banyak dibandingkan kota-kota besar lainnya. Namun kejadian Jumat Kelabu itu terjadi, para investor mulai pergi dari Banjarmasin karena kerugian yang sangat besar.

Pada waktu kerusuhan, yang ulun ingat cuman langit berwarna merah waktu itu. Lampu padam, dan ulun sekeluarga yang waktu itu tinggal di rumah Kakek tidak ada yang berani untuk keluar.

Sekarang sudah 17th kejadian kelabu itu berlalu, sudah cukup kejadian itu terjadi di kota seribu sungai ini, cukup sekali dan tidak perlu ada lagi.

Mari sejenak kita menundukkan kepala, berdoa agar para saudara kita yang hilang dan bisa dipastikan meninggal dunia pada kerusuhan 23 Mei 1997, diterima disisi Allah Swt. Amin ya robbal alamin…

Sumber tulisan dan gambar:

Comments

  1. Aslinya massa dari PDI+PPP gabung jadi Mega Bintang, khusus menyerang massa Golkar. Tapi ternyata etnis tertentu bertindak terlalu berlebihan membakar seluruh penjuru kota.

    Imbasnya etnis lokal mulai membela kota. Ini bukan lagi masalah partai, tapi masalah kota tercinta yang di bakar oleh para etnis pendatang.

    Diakui atau tidak, ana termasuk saksi korban sejarah kelam -_-

    ReplyDelete
    Replies
    1. ouuhhh hanyar tahu ulun kalau ini om, bujur berarti, sebujurnya berita atau info tentang kerusuhan ini simpang siur masih kejelasannya :|

      pian dimana waktu itu posisinya?

      Delete
  2. Wah gue baru tahu. Btw gila juga lo, tahu detail gini... Ckckck.... Hebat! Hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. sumber wikipedia mas hhe
      sebenarnya ini masih simpang siur, kalau info yang di saya tulis berdasarkan kebanyakan orang-orang ceritaiin

      Delete
  3. Ngeri banar.. Banjarmasin jadi kota mati, listrik padam ,keadaan mencekam.. untung buhan dayak kada turun..

    ReplyDelete
  4. Amin, mudahan mereka ditempatkan ditempat yang layak disisinya.

    Rancak mandangar kisahnya nih, ngeri banar lah. Waktu kejadian nih umur ulun berarti hanyar sekitar 8 bulan wkwkwkwkk

    Iih ada lo bioskop yg diparak masjid noor tapi sayang kd dibuka lagi. Wow sebelum ini ternyata Banjarmasin berjaya ya, baru tau hahahaha

    Pas hidup dimasa itu pasti takutan banar, rasa mencekam dah. Mudahan kd terjadi lagi. Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin

      iih masih dibawah naungan ketek bunda haha

      nah itu pang, sayang banar dibakar, jaka tidak kita bisi banyak bioksop kada larang kayak wihini nonton mentang2 sebutingannya haja bioskop lalu hndak tipa bulan naik tarus harganya :v

      Amin ya Allah, cukup sekali.

      Delete
  5. Tahun 1997 unda masih belum menetap di banua... terus terang buat kami yang berada di luar kalimantan, gaungnya peristiwa ini sama sekali bisa dibilang ga terdengar, padahal terjadinya lebih dahulu dari peristiwa kerusuhan mei 1998 yg unda alami langsung...
    tapi yang namanya anarkis itu emang selalu membawa kerugian bagi masyarakat yang notabenenya ga tau apa2

    ReplyDelete
    Replies
    1. ditutup-tutupi om kayaknya, kan jaman itu si doi berkuasa banar jadi sekehandak inya haja..
      setuju banarrrr, cukup sekali aja dan mudahan kdd lagi di Indonesia :')

      Delete
  6. Bujur banar, setuju lawan km, dulu banjarmasin kota maju, banyak bioskop dan mall, hingga investor banyak yang datangan di sini, tapi sayangnya semua itu hancur karena jumat kelabu.

    Aku jua halus, tekunan banar, dirumah aja kd wani keluar rumah. Baju golkar lawan benderannya dibakari langsung.

    Intinya jangan, mengupal-ngupal :)

    Amin..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ulun kada sawat melihat kejadian itu waktu halus, yang pasti ngeri banar kejadinnya waktu itu pas sudah tahu besoknya kiapa keadaan banjar.

      nah itu bujur bang, jangan mengupal-ngupa, apalagi di daerah kelayan :p

      Amin ya Allah

      Delete
  7. jujur saya yg orang luar kalimantan baru tau ada kerusuhan gini, mengerikan juga ya :o

    ReplyDelete
  8. Terlalu banyak peristiwa pada tahun 1998 yang dilupakan atau sengaja dilenyapkan dari sejarah, beruntung masih ada orang-orang seperti elo dit..
    Mengingatkan kembali, semoga kedepannya tidak ada lagi yang seperti ini..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih bang :')
      Iya begitulah semua berita di Indonesia ini, jarang ada kasusu yang benar-benar selesai dikupas atau diselesakan, selalu kalah dengan berita baru, semacam ditutupi...
      Amin ya Allah

      Delete
  9. Gila,,,
    Sebelum daerah manapun di Indonesia pernah melakukan demo besar, banjarmasin sudah melakukannya.
    Jadi, jangan macam2 dengan banjarmasin, Kami butuh Pemimpin seperti Prabowo, Bukan Presiden pencitraan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaa siapapun pemimpinnya, semoga Indonesia jadi lebih baik dan gak ada rusuh

      Delete
    2. wew...si darwin kampanye...
      setuju sama adit, harus cerdas, sapa pun pemimpin nya harus didukung dengan sikap rakyat yg cerdas... bukan saling menjatuhkan...

      Delete
    3. butuh pemimpin ko yg kayak om Prabowo.
      bukan nya isu mngatakan itu kerusuhan dalang nya dia.

      klo felling gw bilang ini daerah banjarmasin prabowo 10% doank dpilih. sakit hati bro para PNS sama dia, apa lg stlh itu kjadian

      Delete
  10. kalau melihat sejarahnya, tahun 1997,1998,1999 hampir seluruh indonesia juga bergejolak. Dulu di Aceh juga parah bgt, tapi baru tau kalau Banjarmasin juga parah. Kalau Aceh memang infrastruktur, Mall, Bioskop juga jarang, jadi kalau rusuh juga ya udah, rugi materil dikit Tapi kalau banjarmasin, rugi materil banyak bgt ya. gedung2 habis dibakar semua serem bgt >_<

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak, ini tragedi yang paling memilukan di Banjarmasin :')

      Delete
  11. keruntuhan kejayaan MITRA PLAZA

    ReplyDelete
  12. masyaallahh,,,, sadis.... mudahan to jadi pelajaran yang berharga buat kita semu.....
    (perilaku yang buruk yang membuat badan binasa, jiwa celaka dan negari ini berduka)

    ReplyDelete
  13. wah baru tau nih, kiraen cuma tragedi trisakti aja, ternyata setaun sebelumnya juga ada

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas, banyak banget yg gak tahu ya ternyata, hmm semakin kecup ternyata tragedi ini ditutupi

      Delete
  14. Baru tau sekarang ada kejadian kayak gini. Maklum, waktu itu belum ada Internet dan gua masih SD...

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan di tv ternyata gak disiarin kampret ya :')

      Delete
  15. astaghfirullah, baru tau kl kejadiannya gini

    ReplyDelete
    Replies
    1. lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali #halah

      Delete
  16. semenjak itu aku kada pernah lagi main di bom bom car.. :')
    nice info :)

    ReplyDelete
  17. EeMmm...... Banyak jwalah urang banjar jdi korban ujar habar ada suku lain selai banjar lo yg umpat hamuk Dahulu !!???? .....

    ReplyDelete
  18. waktu kejadian ini unda kelas 3 sma dan waktu itu udah mau ikutan juga pawai...tapi kawan telp memadahi skitar jam 2 siang kada jadi ada kerusuhan...suasana malem banjar sungguh mencekam...ini jaman soeharto jadi kayaknya ngga sampai jadi berita nasional karena di tutup2 in....sungguh sedih liat banjar seperti itu...setelah kejadian seperti kota mati....tapi alhamdulilah sekarang udah mulai bangkit....jangan pernah terjadi lagi...kita sayangi banua kita....

    ReplyDelete
  19. hanyar tahu ,karna ulun 13 hari sesudahnya hanyar lahir hehe

    ReplyDelete
  20. Sejauh mengenal Banjarmasin, baru tahu lho Kak ada tragedi kayak gini. Semoga tidak ada lagi tragedi-tragedi kelabu lainnya, astagfirullah... :(

    ReplyDelete
  21. Nah setelah kejadian( kerusuhan ) itu masih ingatkah lagi Kelayan kebakaran

    ReplyDelete
  22. pas kada bbebearapa lawas imabh tu sampit pulang jadi karusuhan

    ReplyDelete
  23. pas kada bbebearapa lawas imabh tu sampit pulang jadi karusuhan

    ReplyDelete
  24. Aku ingat bnr dulu ni pas SMP kls 1. To memang sdh di rencanakan sama ky d daerah lainnya ky Makasar Medan sama Balikpapan klo kd salah tp yg paling parah Bjm makasar sama medan dan puncaknya ya 98 d Jakarta. Mudahannya kd ter ulang lg pintar2 ja sdh org kita sini. Jauh mundurnya perekonomian kita setelah kerusuhan tu. Kdd wdh hiburan modern 5thn pasca itu. Pas ada DM lalu mulai rami lg investor luar masukan.

    ReplyDelete
  25. ijin copas saya orng asli kalsel

    ReplyDelete
  26. Mntp membantu banar menggawi tugas :))

    ReplyDelete
  27. Ujar nini ku yg di teluk tiram, seraaaamm bnr bjm wkt itu kdd yg wani nya keluar, paman q melihat byk bnr yg becabur ke banyu sungai yg di higa mitra tu ujar sidin (sidin pns lo jd umpat pawai sidin selamat Alhamdullilah krn lakas melapas baju golkar) untung aku sekeluarga tgl di mtp soalnya abah pns diwajibkan umpat pawai tp sidin kd pawai di bjm, haratan lgi halus wkt sd kjdian nya tu,

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima Kasih sudah membaca dan berkunjung, mari berkenalan : Profile Penulis