Hari Guru (Sebuah Mimpi)

Allhamdullilah setelah lama gak main futsal akhirnya di sekolah sore tadi gue bisa main juga, sangking bersemangatnya maen karna sudah cukup lama fakum gue lari kesana kesini kaya orang di kejar anjing rabies. Dan beruntung sangking bersemangatnya pantat gue sampe kram, dan langsung gue keluar lapangan sambil megang-megang pantat jupe sendiri. #ngenes ( huruf "n" diganti "r" ) Untung cuman pantat gue yang kram coba kalau perasaan gue yang kram (?) #eaaa

Ada yang tau ini hari apa? gue nggak nyalahin kalau kalian jawab ini adalah hari jum'at, tapi sayang nya bukan itu yang gue maksud. Hari ini adalah hari besar seorang pahlaman tanpa tanda jasa, ya "Hari Guru". Yang di peringati setiap 25 November di Indonesia, gue juga barutau tadi pagi setelah liat twit temen satu magang gue dulu Qia.
Tadi siang gue liat berita di tipi, yang menceritakan kehidupan sekilas seorang guru muda bernama Sekar Arum dia adalah seorang guru muda yang mengajar anak murid SD (Sekolah Dasar), di desa terpencil yang termasuk sangat kurang tentang pengetahuan atau kurang terjambah pendidikan. Dia bercerita suka dukan nya menjadi seorang guru di suatu desa yang sebelum nya belum pernah dia datangi dan memiliki cara bicara atau bahasa yang kurang dia mengerti, di desai ini masyarakatanya kurang pandai dalam berbahaga Indonesia. Namun itu tidak mematahkan semangatnya meskipun begitu guru muda ini tetap bersemangat untuk mengajar. Satu kata yang bikin bulu idung gue merinding, adalah saat dia berkata "Meskipun ilmu yang saya miliki masih kurang, akan tetapi saya akan tetap membagikan semua ilmu yang saya miliki untuk mengapdi kepada negara ini." kalimat yang terlihat ringan itu mampu membuat batin gue tersentuh, meskipun bahasa komunikasi sehari-hari Arum dengan para anak SD serta masyarakat kurang bisa dia mengerti, tapi gue sangat salut dengan pengapdiannya.

Dan ada saat gue mengganti cenel tipi lain gue melihat lagi ada seorang guru yang berkata "Membagi ilmu yang kita miliki itu lebih baik walaupun ilmu yang kita punya sedikit, ketimbang membagikan uang yang banyak tapi itu adalah hasil dari korupsi negara."

Bukan tanpa alasan gue menulis tentang guru, jujur saja menjadi seorang guru adalah mimpi gue. Karna bagi gue, berbagi pengetahuan dengan orang sekitar kita yang belum dia ketahui sebelumnya sangatlah menyenangkan hati gue. Walaupun gue belum menjadi seorang guru resmi, tapi allhamdullilah atas kehendak tuhan gue bisa merasakannya sekarang meski cuman seminggu sekali, yaitu menjadi "Trainer PMR" di SMP gue dulu.
Saat gue memeberikan materi dan melakukan latihan-latihan berupa praktek, di sela-sela waktu gue coba berbagi pengalaman hidup dan pelajaran kepada mereka yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya. Dan saat bibir gue komat kamit mengucapkan kata demi kata saat latihan, hati gue merasa sangat tenang dan bahagia, ada sensasi nikmat yang berbeda saat gue mengajar. Seharusnya Trainer PMR di sekolah-sekolah itu adalah orang-orang yang benar-benar sudah terlatih semisal orang PMI atau KSR, tapi tuha dan ayah memberikan gue kesempatan yang langka ini. Meskipun ilmu Kepalang Merahan yang gue punya hanya sebatas waktu Madya (SMP) dan itu pun hanya sedikit ilmu yang gue punya, tapi gue udah diberika kepercayaan kepada orang-orang Palang Merah untuk merasakan yang namanya "Mengajar" gue merasa tingkatan gue setara dengan "SP.d" meskipu nyatanya gue hanya seorang Trainer PMR esempe.

Bukan hanya menjadi seorang Trainer PMR di SMP Neger 26 Banjarmasin. Terkadang temen-temen dan para guru meminta gue untuk mengajarkan kemereka tentang ilmu yang gue punya, misalnya belajar masalah desain grafis dan pembuatan sampai penggunaan blog. Ini sering gue lakukan, sama seperti waktu melatih PMR, saat gue mengajarkan mereka ada sensasi nikmat yang berbeda saat gue mengajar.

Saat pertama kali gue mengajar PMR di sekolah gue dulu itu, setelah beberapa kali mengajar tiba-tiba terlintas diotak gue kalau gue "Kepengen jadi Guru" bermula seringnya berbicara dihadapan murid-murid PMR gue, dan melihat dari hobi dan keahlian yang gue punya, gue pengen banget menjadi seorang guru TIK (Guru yang mengajar masalah Komputer) di SMP gue dulu itu. Dan itu sudah tertanam di hati gue sudah menjadi niat ingin 'Mengapdi pada Negara'.

Namun setelah itu pikiran gue berubah. Tapi bukan ngerubah impin menjadi guru, melainkan tempat mengajar. Beberapa bulan yang lalu gue liat di Metro TV tentang pembuatan film dokumentasi di Indonesia yang berjudul "Bagimu Indonesia", film dokumentasi ini memiliki lima topi yaitu menceritakan tentang pendidikan, kesehatan, lingkungan, kesejahteraan sosial dan kemanusiaan.

Saat gue liat proses pembuatan film itu dari tim tertentu yang sedang meliput disuatu pedalaman Indonesia, mereka meliput tentang pendidikan. Jujur aja gue sedih melihat pendidikan yang mereka dapatkan karna sangat minim ada tenaga sukarelawan yang mau menjadi guru ditempat mereka terlebihlagi fasilitas yang sangat kurang mengingat jarak mereka yang sangat jauh dengan perkotaan dan sulitnya trek jalan menuju desa mereka, sehingga menghambat semuanya.

Dan yang paling gue inget adalah perjalanana pembuatan film dokumentasi di Papua yang mengambil topik masalah kesehatan. Gue liat para orang tua menangis histeris saat melihat prosesi pemakaman anak nya, orang tua mana yang tega melihat anak nya di kubur. Gue masih inget apa yang di sampaikan orang tua tersebut saat di wawancara oleh tim dokumentasi tersebut. Beliau dan warga pedalaman Papua mengaku kecewa dengan para pihak yang bersangkutan/pemerintah Indonesia karna tidak mimikirkan kesehatan mereka, tidak adanya tenaga medis sukarelawan yang membatu mereka, sehingga membuat mereka memilih dukun sebagai pengobatan, padahal mereka sangat menginginkan pengobatan dari para ahli medis.

Dimana hati nurani para tenaga PENGAJAR & MEDIS di Indonesia mereka tidak memiliki rasa kemanusiaan pada seksama, padahal rakyat di pedalaman sana sangat membutuhkan tenaga mereka. Gue harapa beliau yang bersangkutan bisa membaca dengan jelas maksud gue dan gue berharap kalau perlu presiden membaca tulisan gue ini serta cepat di tangani. Dan gue juga bukan orang yang sembarangan ngomong, seandainya gue nanti memiliki kesempatan pendidikan yang layang minimal S1 di bidang PENDIDIKAN & KEDOKTERAN gue rela tenaga dan fikiran gue berikan kepada mereka yang membutuhkan bila sewaktu-waktu gue di butuhkan.

Huah... gue kenapa gue jadi emosi sendiri ya . . . #ngelusngeluspantat ini luapan emosi yang sudah lama gue pendam men. jadi jangan heran atau ragu apa lagi heran dan ragu.

Menjadi Guru adalah impian yang sangat gue inginkan, gue kepengen banget ngerasain kuliah dapet titel S1 di bidang yang sangat gue minati yatu bidang Komputer atau Dokter, dan apabila gue menjadi guru pengajar Komputer dan gue juga nggak bakalan lupa ngajarin para murid-murid gue buat bikin blog dan maksa mereka baca semua tulisan-tulisan gue dan wajib ngomen nya, kalau gak nilai mereka gue kasih 0,1 di rapot. #nerormurid

Oya buat mas-mas dan emba-emba yang ngerasa ngasih gue PR tolong kasih tau ya komen di tulisan ini, solanya gue mau ngerjainnya berbarengan oke.


Apa ada yang berminat menjadi guru atau tenaga medis? Kalau ada apa alasan kalian? Dan kalau nggak ada kalian mau jadi apa?

Comments

  1. insyaallah apa yang dicitakan untuk mengabdi akan selalu ada jalan yang indah meskipun terkadang begitu terjal.
    terus bermimpi dan berjuang mimpi, dan jangan lupa janjinya kalau lulus S1 pendidik atau dokter akan mengabdi ke masyarakat yang jauh dari kata maju bahkan untuk internet pun mereka tidak tahu, bagaimana untuk blog? sinyal pun tak ada. itu yang namanya mengabdi, bukan hanya siap dikota tp sangat siap di daerah perifer :)
    semangatt.
    kalau saya memilih tenaga medis :p hehe, krna tenaga medis gak pernah menuntut demo kenaikan gaji :)

    ReplyDelete
  2. sampai sekarang saya masih pengen jd guru, tp kayaknya ga kesampean dah.Mau jadi apa? mau jd orang yg berguna bagi nusa dan bangsa #nguk jawaban yg ngehitz banget

    ReplyDelete
  3. oh ya sempga cita2 mu terwujud ya dit

    ReplyDelete
  4. @seribu aminnnn.... semoga tercapai impian mu bung :D

    @ka eka insyaallah seijin allah saya akan melakukannya dengan sepenuh hati ka :)

    @aje jadi guru aja udah hihi... aminn aminn aminnn semoga ya :D

    ReplyDelete
  5. suka sedih juga dengan mereka yang ngajar di pedalaman
    lebih sedih lagi sama mereka yang ngajar di kota dan mulai terinfeksi virus bisnis dalam otaknya
    pendidikan jadi tidak murah lagi untuk sebagian warganegara ini...

    ReplyDelete
  6. Bidang Komputer dan DOkter, ko jauh amat yak??
    :))

    ReplyDelete
  7. @rawis iya anda benar sekali, saya juga kecewa dengan hal itu :(

    @putrie jauh gimana maksudnya?

    ReplyDelete
  8. menjadi guru berdidores tentu impian semua orang brow terutama aq wwkwkwk

    ReplyDelete
  9. semoga dengan niat yang baik,,cita-cita kamu bisa terwujud,,
    kalau ditanya pengen jadi guru?gak mau,,takut punya murid yang kaya adittya imansyah,,
    mendingan jadi pilot aja,bisa keliling dunia gratis

    ReplyDelete
  10. @randy sadapppp :)

    @cara aminnn aminn aminn... hahaha tenang aja atuh saya anak yg baik ko :3

    ReplyDelete
  11. Wahai guru, teruslah mencetak kader-kader masa depan! hidup guru!

    ReplyDelete
  12. @Kautsar hhe ya iyalah mas guru itu hidup, kalau mati gimana ngajarnya (?)

    ReplyDelete
  13. Memang guru dan semua tenaga pengajar adalah pahlawan yang luar biasa bagi kita. Gue pribadi gak mau jadi guru, ntar murid gue ketuleran gila gue. Hidup guru! Naikan gaji guru!

    ReplyDelete
  14. tapi juga harus bersiap dgn sebuah perbedaan, tak slama yg diajarkan di bangku kuliah berbanding lurus dgn yg dilapangan walaupun telah melewati PPL krn kbanyakan PPL hanya di kota namun tidak mrasakan di desa, ke skol harus naik perahu, listrik seadanya saja, sinyal cuma 1 bar (itu sudah untung). Jadi, bersiaplah ditempat dimana saja di Negeri ini.

    ReplyDelete
  15. @mas febt naikkinnn tinggi badan gue!!!

    @mas iman hhe makasih banyak mas pujiannya :D

    ReplyDelete
  16. selamat hari guru untuk para guru dan calon guru..

    ReplyDelete
  17. semoga apa yang menjadi harapan dan cita2 dapat terwujud, teriring doa yang tulus dari Kebeumen. Salam ..

    ReplyDelete
  18. @rofiek :D

    @rasium aminnn aminn aminnn :D

    ReplyDelete
  19. @mas sukron mungkin dia malu #eaaa

    ReplyDelete
  20. eh beneran loh, saya malah baru tahu kalo 25 nov itu hari guru.. mungkin dulu pernah tau, tapi lupa. hehehe. duh, parah banget ya saya..

    hmm.. soal suku pedalaman, bukan berarti karena nggak ada tenaga medis loh kadang.. tapi mereka menolak teknologi atau menolak sesuatu yang tidak sesuai tradisi,

    jadi sebenernya bukan melulu salah tenaga pengajar dan medis aja sih..
    ada yang lebih besar daripada itu :)

    ReplyDelete
  21. Ada kok cara ngabdi jadi guru setelah lulus s1 di pedalaman. dikhususkan yg fress graduate. tapi aku lupa situs penerimaannya. diseleksi soalnya.

    ReplyDelete
  22. @mas gaphe hhe iya juga sih mas...

    @arif emm... coba cari tau lgi deh ya hhe kali aja aku jadi guru beneran :D

    ReplyDelete
  23. Yup, baru nemu nih......
    kali aja berminat ya....

    http://indonesiamengajar.org/dukung-indonesia-mengajar/jadi-pengajar-muda/

    Keren programnya. coba dulu abis lulus ada program kayak gini, pasti ikutan.... :)

    ReplyDelete
  24. @Arif Zunaidi Riu_aj iya mas saya udah nemu tu web nya dari ayah blogger saya hhe :) makasih nih infonya juga ya :D

    ReplyDelete
  25. inshyaallah semuanya akan berjaya

    ReplyDelete
  26. ohh ya gann saya mau nanya ajja tapi bukan soal hari guru

    saya mau nanay blog nya agan dofollow apa nofollow ya???

    ReplyDelete
  27. Dan gue juga bukan orang yang sembarangan ngomong, seandainya gue nanti memiliki kesempatan pendidikan yang layang minimal S1 di bidang PENDIDIKAN & KEDOKTERAN gue rela tenaga dan fikiran gue berikan kepada mereka yang membutuhkan bila sewaktu-waktu gue di butuhkan
    ______________________________


    Baiklah, untuk menjawab itu, maka saya akan berikan sedikit petunjuk buat anda.
    PERTAMA: Setelah anda lulus SMA, silakan anda memasuki FKIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Kalimantan Selatan, sayangnya tidak ada jurusan guru komputer, namun yang paling mendekati kedokteran apa lagi selain jurusan Pendidikan Biologi. Atau jurusan apa saja terserah anda. Lagipula, selain menjadi mahasiswa reguler, kesempatan menjadi mahasiswa mandiri di sana amatlah terbuka. Sehingga tak perlu lulus ujian negara untuk bisa msuk FKIP. Anda cuma butuh duit pendaftaran yang dilunasi

    KEDUA: Tahapan selanjutnya setelah seandainya anda masuk FKIP, saya tunggu kedatangan anda di sekretariat pecinta alam nya FKIP. Daftar jadi anggota kami, lantas anda akan kami bagikan pengetahuan tentang pedalaman Kalimantan Selatan. Lagipula saya baca anda sudah sering kemping di alam terbuka. Masuk organisasi Pecinta Alam tentunya bukan hal yang sulit buat anda. Nah, dari bagian kedua ini, akan terjawab kutipan di atas, apakah anda masih akan berpendirian macam itu, ataukah mulai berubah pikiran.

    Terimakasih atas kesempatan komentar yang diberikan

    ReplyDelete

Post a Comment

Terima Kasih sudah membaca dan berkunjung, mari berkenalan : Profile Penulis